Latar Belakang Perang Vietnam di Asia Tenggara
[[Vietnam]] dijajah oleh [[Tiongkok]] sejak tahun [[110 SM]] sampai mencapai kemerdekaan pada tahun [[938]]. Setelah bebas dari belenggu penjajahan [[Tiongkok]], Vietnam tidak berhenti menentang serangan pihak asing.
Pada abad ke-19, [[Vietnam]] menjadi wilayah jajahan [[Perancis]]. Perancis menguasai [[Vietnam]] setelah melakukan beberapa perang kolonial di [[Indochina]] mulai dari tahun 1840-an. Ekspansi kekuasaan [[Perancis]] disebabkan keinginan untuk menyaingi kebangkitan [[Britania Raya]] dan kebutuhan untuk mendapatkan hasil bumi seperti rempah-rempah untuk menggerakkan industri di [[Perancis]] untuk menyaingi penguasaan industri [[Britania Raya]].
Semasa pemerintahan [[Perancis]], golongan rakyat [[Vietnam]] dibakar semangat [[nasionalisme]] dan ingin [[kemerdekaan]] dari [[Perancis]]. Beberapa pemberontakan dilakukan oleh banyak kelompok-kelompok [[nasionalisme|nasionalis]], tetapi usaha mereka gagal. Pada tahun [[1919]], semasa [[Perjanjian Versailles]] dirundingkan, [[Ho Chi Minh]] meminta untuk bersama-sama membuat perundingan agar [[Vietnam]] dapat merdeka. Permintaannya ditolak dan [[Vietnam]] dan seluruh [[Indochina]] terus menjadi jajahan Perancis.
Kelompok [[Viet Minh]] akhirnya mendapat dukungan populer dan berhasil mengusir [[Perancis]] dari [[Vietnam]]. Selama [[Perang Dunia II]], [[Vietnam]] dikuasai oleh [[Jepang]]. Pemerintah [[Perancis Vichy]] bekerjasama dengan [[Jepang]] yang mengantar tentara ke [[Indochina]] sebagai pasukan yang berkuasa secara ''de facto'' di kawasan tersebut. Pemerintah [[Perancis Vichy]] tetap menjalankan pemerintahan seperti biasa sampai tahun [[1944]] ketika [[Perancis Vichy]] jatuh setelah tentara sekutu menaklukan [[Perancis]] dan jendral [[Charles de Gaulle]] diangkat sebagai pemimpin [[Perancis]].
Setelah pemerintah [[Perancis Vichy]] tumbang, pemerintah [[Jepang]] menggalakkan kebangkitan pergerakan nasionalis di kalangan rakyat [[Vietnam]]. Pada akhir [[Perang Dunia II]], [[Vietnam]] diberikan kemerdekaan oleh pihak [[Jepang]]. [[Ho Chí Minh]] kembali ke Vietnam untuk membebaskan negaranya agar tidak dijajah oleh kekuasaan asing. Ia menerima bantuan kelompok OSS (yang akan berubah menjadi [[CIA]] nantinya).
Pada akhir [[Perang Dunia II]], pergerakan [[Viet Minh]] di bawah pimpinan [[Ho Chí Minh]] berhasil membebaskan Vietnam dari tangan penjajah, tetapi keberhasilan itu hanya untuk masa yang singkat saja. Pihak [[Jepang]] menangkap pemerintah Perancis dan memberikan Vietnam satu bentuk “kemerdekaan” sebagai sebagian dari rancangan Jepang untuk "membebaskan" bumi [[Asia]] dari penjajahan barat. Banyak bangunan diserahkan kepada kelompok-kelompok [[nasionalis]].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar